Salatiga – Dalam rangka mengenang jasa para ulama yang menjadi bagian penting dari sejarah penyebaran Islam di Salatiga, SMP RUQ Al Falah dan SMK Al Falah Plus melaksanakan kegiatan Ziarah Masyayikh pada Kamis, 22 Februari 2024. Kegiatan ini melibatkan santri dari kedua lembaga pendidikan serta para dewan guru sebagai wujud penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu dalam menyebarkan ajaran Islam.
Rangkaian ziarah dimulai dengan kunjungan ke makam KH Daqoiq Nawawi di Desa Pulutan. KH Daqoiq Nawawi adalah seorang Ulama’ yang menjadi guru ngaji dari Almaghfurlah KH Zoemri RWS, pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga. Doa bersama dilakukan untuk mengenang dedikasi beliau dalam mendidik generasi penerus yang kelak menjadi pendiri pesantren besar di Salatiga.
Destinasi ziarah berikutnya adalah makam KH Ghufron yang terletak di Kecamatan Kecandran. Beliau merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah keagamaan di Salatiga yang turut berjasa dalam membimbing generasi penerus umat Islam. Di makam ini, santri kembali memanjatkan doa dan mengingat nilai-nilai yang diwariskan oleh beliau sebagai seorang ulama yang peduli terhadap pendidikan dan dakwah Islam.
Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke makam Kyai Fandil dan Nyai Poniyem. Beliau adalah orang tua dari Ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri, pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah. Ziarah di makam ini menjadi momen refleksi bagi para santri untuk merenungkan peran keluarga besar pesantren dalam membangun dan menjaga nilai-nilai pendidikan Islam.
Sebagai puncak acara, ziarah terakhir dilakukan ke makam KH Zoemri RWS, pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah. Beliau dikenal sebagai sosok yang visioner dalam membangun pesantren yang kini menjadi salah satu pusat pendidikan Islam di Salatiga. Santri dan dewan guru bersama-sama memanjatkan doa untuk beliau, sekaligus mengambil hikmah dari perjuangan besar yang telah dirintis.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap para pendiri dan penerus pesantren, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi para santri. Mereka diajak untuk memahami pentingnya menghargai sejarah dan melanjutkan perjuangan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam.
Kepala sekolah SMP RUQ Al Falah menyampaikan bahwa ziarah ini merupakan bagian dari program pendidikan karakter berbasis nilai-nilai pesantren. “Kami ingin para santri mengenal dan meneladani perjuangan para ulama yang telah berjasa besar dalam mendirikan dan mengembangkan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah. Ini adalah upaya kami untuk membangun kecintaan mereka terhadap agama dan tradisi pesantren,” ujarnya.
Selain itu, Kepala SMK Al Falah Plus menambahkan bahwa kegiatan ziarah ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antara kedua lembaga pendidikan. “Santri dari SMP RUQ dan SMK Al Falah Plus bisa saling mengenal lebih dekat, sekaligus belajar bersama tentang nilai-nilai perjuangan dan keislaman dari para masyayikh,” tambahnya.
Para santri mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Salah seorang santri menyatakan bahwa pengalaman ziarah ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya menghormati jasa para ulama. “Kami jadi lebih memahami bagaimana perjuangan para kyai dalam menyebarkan ilmu agama. Ini menginspirasi kami untuk terus belajar dan berjuang dalam menuntut ilmu,” ujar salah satu santri.
Ziarah Masyayikh ini diharapkan menjadi tradisi yang terus dilanjutkan oleh SMP RUQ Al Falah dan SMK Al Falah Plus sebagai salah satu cara melestarikan tradisi pesantren. Dengan kegiatan seperti ini, para santri diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi muda yang berkarakter, beriman, dan berakhlak mulia, sesuai dengan visi Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah.
