SALATIGA – Beredarnya berita tentang banyaknya kasus bullying, khususnya pada dunia pendidikan membuat masyarakat semakin khawatir. Menanggapi demikian, Dinas Pendidikan Kota Salatiga menyelenggarakan Karnaval Stop Bullying. Tujuannya adalah karnaval ini dapat menjadi sarana mengajak masyarakat berperan aktif untuk menyukseskan zero bullying.
Sekitar 32 SMP se-Salatiga ikut berpartisipasi dalam karnaval tersebut. SMP RUQ Al Falah mengusung tema Keragaman Budaya. Berlatar belakang berbeda-beda, berasal dari daerah yang berbeda-beda, memiliki budaya khas dan bahasa yang beraneka ragam tidak menyurutkan semangat kebersamaan dan toleransi. Sehingga terciptalah kepedulian dan hilanglah perundungan. Selaras dengan jargon yang diusung SMP RUQ dalam kegiatan karnaval tersebut, yakni No Bully Full Prestasi.
“Kami menyiapkan berbagai macam pakaian adat dan kesenian untuk menujukkan bahwa SMP RUQ itu berasal dari berbagai macam daerah dan sudah banyak prestasi yang didapatkan”. Ungkap M.Ainul Yaqin
Gambar 01. Siswi SMP RUQ menggunakan pakaian adat salah satu daerah dengan menampilkan beberapa tarian daerah.
Semua santri SMP RUQ dengan penuh semangat berpartisipasi dalam karnaval tersebut. Hal ini terbukti dari kesungguhan menyiapkan pentas tarian adat, seni beladiri, dan pemilihan kostum yang sesuai. Berbagai poster stop bullying juga tersemarakkan sebagai media menyadarkan masyarakat untuk mencegah adanya bullying.
Siswa dan siswi menjadi lebih sadar akan bahaya bullying. Semangat toleransi juga menjadi akibat baik setelah mengikuti karnaval stop bullying. Harapannya adalah kasus bullying, khususnya di lingkungan sekolah dapat teratasi dan mencapai target zaro bullying. Sebagaimana ungkapan koordinator dalam acara tersebut:
“Kami berharap kasus bullying di lingkungan sekolah dapat teratasi dan menjadi sekolah yang nyaman, aman, dan tentram, serta memiliki banyak prestasi”. Ungkap M. Ainul Yaqin